Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Eksploitasi Raja Ampat, Bukti Kapitalisme Bertentangan dengan Syariat

Topswara.com -- Jauh sebelum manusia turun ke bumi, malaikat telah memprotes Allah SWT atas penciptaan Adam as karena manusia kelak akan membuat kerusakan. Tetapi Allah tetap memilih manusia menjadi pemimpin di bumi ini, tentunya dengan panduan Al-Qur'an yang langsung diturunkan dari Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad Saw.

Akan tetapi kini semua kita telah melihat kerusakan-kerusakan akibat ulah tangan manusia. Tangan-tangan serakah yang merusak keindahan surga dunia demi kepentingan pribadi atau kelompok semata. Manusia-manusia tidak lagi mempedulikan panduan dari Allah SWT, yang di dalamnya terdapat perintah untuk memakmurkan bumi dengan menjaganya.

Aktivitas penambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, memicu kritik dari masyarakat sipil. Selain menemari lingkungan, penambangan tersebut juga berpotensi melanggar ketentuan pidana, tak terkecuali tindak pidana korupsi.

Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (Saksi) Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, Herdiansyah Hamzah mengatakan, Kepulauan Raja Ampat masuk dalam kualifikasi pulau-pulau kecil yang dilindungi lewat Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 

Pada Pasal 35 huruf k mengamanatkan pelarangan penambangan mineral di pulau-pulau kecil yang menimbulkan kerusakan ekologis, mencemari lingkungan, atau merugikan masyarakat sekitar, dikutip dari metronews.com (7/6).

Walaupun saat ini pemerintah memutuskan untuk sementara menghentikan operasional tambang karena menjadi sorotan publik, alam sudah terlanjur dirusak oleh tangan oligarki.

Penambangan nikel di Raja Ampat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Banyak aktivis yang menyuarakan agar dihentikan proyek tersebut. Padahal sudah jelas-jelas proyek tersebut melanggar undang-undang, tapi tetap saja undang-undang tersebut malah dengan para oligarki yang menguasai negeri ini.

Sistem Kapitalisme Merusak Lingkungan 

Inilah bukti sistem kapitalisme merusak lingkungan tanpa mempedulikan lagi aturan yang ada. Sekalipun ada undang-undang tidak berlaku bagi penguasa oligarki. Hal ini menunjukkan pengusaha lebih berkuasa dari peraturan dan aparatur negara. 

Sebenarnya mudah saja bagi negara untuk melarang proyek penambahan Nikel untuk kepentingan kelangsungan hidup rakyatnya, akan tetapi lagi-lagi negara tidak bisa berbuat apa-apa. Justru negara menyetujui proyek tersebut berjalan dan sangat lamban sekali dalam penanganan kasus ini atas pelanggaran oleh oligarki.

Sebaliknya dalam Islam sumber daya alam diatur sedemikian rupa sehingga terjaga kelestariannya. Sumber daya alam milik umum akan dikembalikan lagi kepada rakyat. Tidak ada lagi segelintir orang yang menguasai SDA, dan hukumnya wajib menjaga kelestarian alam dari eksploitasi yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Oleh karenanya sangatlah bertentangan sistem kapitalisme ini hari yang masih eksis dengan syariat Islam. Pemimpin dalam Islam menjalankan aturan aturan sesuai dengan hukum syariat. Serta memiliki peran melindungi rakyat dan kelestarian alam sesuai dengan hukum yang diturunkan Allah SWT.


Oleh: Munamah
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar