Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengapa Kebakaran Depo Pertamina Berulang?


Topswara.com -- Kebakaran fasilitas Pertamina kembali terjadi. Beberapa waktu lalu kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Kebakaran ini disebabkan meledaknya pipa bensin. Kebakaran ini turut menghanguskan rumah warga di sekitar Depo.

Kemudian terjadi kembali kebakaran fasilitas milik Pertamina, yaitu kapal tanker MT Kristin yang mengangkut BBM milik Pertamina, yang dilaporkan terbakar di perairan Matura Nusa Tenggara Barat pada Minggu, 26 Maret 2023. 

Kemudian kebakaran kembali terjadi di Kilang Minyak Pertamina Refinery Unit (RU) Dumai pada Sabtu malam,1 April 2023 pada pukul 22.40 WIB. Ada 9 korban luka luka, mereka adalah pekerja di ruang operator.

Manajer Humas Pertamina RU II Dumai Agustiawan mengatakan bahwa Tim Darurat telah berhasil mengatasi kejadian di area gas kompresor Dumai, dan dapat dikendalikan pada pukul 22.44 WIB (tempo.co,2/4/2023).

Pertamina adalah perusahaan besar milik negara. Sebuah pertanyaan besar jika fasilitasnya terus terjadi kebakaran. Bagaimana profesionalisme perusahaan milik negara ini. Bahan bakar minyak adalah bahan yang mudah terbakar. 

Seharusnya dalam segi keamanan harus diperhatikan dan juga butuh kehati-hatian dalam pengelolaannya. Tidak hanya mengakibatkan kerugian materi tetapi juga sangat berdampak pada masyarakat disekitarnya.

Seperti Depo Plumpang yang lokasinya dekat dengan pemukiman padat penduduk. Sekalipun jaraknya jauh faktanya ledakan yang terjadi berdampak pada masyarakat yang ada di sekitarnya.

Kebakaran yang terus berulang, menunjukan betapa lemahnya sistem keamanan yang diterapkan. Seperti kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Balikpapan Kalimantan, pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan bahwa hasil kerja tim Anti Mafia Migas menemukan adanya upaya sistemik untuk menghalangi pembangunan kilang. Dengan tujuan agar impor BBM membengkak, sehingga memperbesar hasil perburuan rente (detikFinance,7/4/22).

Inilah potret negeri yang menerapkan sistem kapitalisme. Semua memburu manfaat dan keuntungan. Sementara rakyat yang menjadi korban.

Ada pula sebagian pendapat yang mengatakan bahwa kebakaran terjadi karena faktor alam, seperti yang terjadi di kilang minyak Balongan. Namun lebih jauh lagi perlu diperhatikan bahwa kebakaran kilang seperti menjadi langganan. 

Kebakaran terus berulang. Pertamina seharusnya mewaspadai hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Perlu kerjasama semua pihak, baik direktur utama, komisaris utama juga Menteri BUMN. Sebab kebakaran ini menimbulkan korban jiwa dan juga materi. 

Melihat fakta yang terjadi seharusnya melakukan perbaikan-perbaikan, baik fasilitas, dan keamanannya. Jika dilihat dari anggaran pun jelas Pertamina mampu untuk melakukan itu.

Dalam hal ini perlu peran negara untuk mensupport penuh BUMN termasuk Pertamina. Karena Pertamina adalah BUMN strategis sebab mengelola dan mendistribusikan BBM. BBM merupakan komoditas strategis karena menyangkut hajat hidup masyarakat banyak dan sangat berpengaruh dalam sistem ekonomi.

Dalam pandangan Islam, sumber daya alam dikelola oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Untuk itu negara akan berhati-hati mengangkat pejabat yang ditugaskan untuk amanah ini.

Pengangkatan pejabat dalam sistem Islam ada dia kriteria diantaranya adalah amanah dan kuat (mampu). Siapa saja yang menjabat orang nomor satu dalam pengelolaan SDA ini adalah orang yang bekerja secara profesional dan amanah.

Sebab bertugas untuk mengelola harta milik umum yang merupakan hak seluruh rakyat dan sekaligus hajat hidup rakyat.
Negara dalam sistem Islam akan mengangkat pejabat secara cermat, sehingga benar-benar didapati pejabat yang amanah, tidak lalai, abai atau berbuat semaunya.

Demikian juga dalam sistem keamanan. Apalagi keamanan pada pengelolaan SDA yang sensitif (mudah terbakar) seperti BBM, kebakaran dapat dicegah. 

Dengan menempatkan orang yang cakap dan ahli di bidangnya. Sehingga insiden kebakaran dapat dicegah dan diselesaikan dengan cepat. Untuk itu sudah saatnya kita kembali kepada sistem Islam, yang mampu memberikan solusi untuk kemaslahatan umat.

Waallahu'alam bishawab.


Oleh: Endang Seruni
Muslimah Peduli Generasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar