Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Saya Mengecam Saya


Topswara.com -- Pengumuman untuk semua yang membaca tulisan ini
Melalui puisi yang sedikit melankolis dan sok vokalis
Puisi yang hadir seolah idealis dan non kompromistis
Saya akan mengecam saya sendiri

Mulai hari ini saya mengecam saya
Saya mengecam diri saya yang suka pamer kaya daripada karya
Saya mengecam diri saya yang pamer harta daripada prestasi
Saya mengecam diri saya yang suka pamer kekayaan orang tua daripada hasil keringat sendiri

Mulai hari ini saksikanlah
Saya mengecam diri saya yang suka ikutan komunitas moge padahal abdi negara
Saya mengecam diri saya yang suka ikutan arisan brondong padahal di rumah ada suami sah
Saya mengecam diri saya yang suka sembunyikan harta kekayaan dengan koleksi mobil miliaran

Mulai hari ini dengarkan kecaman saya
Saya mengecam diri saya yang suka mengingatkan rakyat taat pajak padahal saya nunggak
Saya mengecam diri saya yang malas bekerja bukannya tidak ada pekerjaan dan lebih suka ikutan cari kartu prakerja
Saya mengecam diri saya yang suka mencuci uang negara lalu dipungut jadi aset pribadi keluarga

Mulai hari ini dengarkan dengan seksama
Saya mengecam diri saya yang takut mengatakan kebenaran daripada membela karena bayaran
Saya mengecam diri saya yang malu menyampaikan al-haq dan lebih suka bergumul dengan kelompok al-bathil
Saya mengecam diri saya yang tidak pandai berprosa untuk menyampaikan kritik membangun kepada penguasa

Mulai hari ini rasakan kecaman saya
Saya mengecam diri saya yang ingin mengatur Tuhan tetapi tidak mau diatur Tuhan
Saya mengecam diri saya yang suka menghisap darah rakyat tetapi saya sendiri tidak taat
Saya mengecam diri saya yang suka mengambil harta rakyat secara konstitusi tetapi saya tahu itu bukan prestasi

Mulai hari ini kecamlah diri saya
Saya berani mengecam diri saya
Saya tidak berani mengecam orang lain
Karena tiada guna mengecam yang tidak memiliki akal, budi pekerti, dan hati nurani

Saya mengecam diri saya sebagai manusia bodoh
Saya mengecam diri saya sebagai manusia bahlul
Dan saya mengecam diri saya sebagai manusia budak dunia
Dan saya mengecam diri saya sebagai manusia yang melupa jika dunia dan Seisinya ini milik Allah SWT

Itulah saya
Manis dan seolah patuh konstitusi
Tetapi mencelakakan rakyat sendiri
Dan itulah saya penulis puisi ini yang seolah menghipnotis jiwa Anda


Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media Pusat Kajian dan Analisis Data
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar