Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kuatkan Akidah, Terapkan Syariah


Topswara.com -- Islam adalah agama yang dapat membentengi, melindungi seseorang agar tidak terjerumus dalam kesesatan dan kesalahan, sehingga akhirnya manusia itu akan tergelincir untuk mengikuti hawa nafsunya.

Seorang muslim beramal untuk dunianya seakan akan ia akan hidup selamanya. Dan dia beramal untuk akhiratnya seakan akan ia akan mati besok.

Jadi sudah seharusnya umur panjang seorang muslim dijadikan sarana untuk menambah amalan kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Amalan-amalan kebaikan dan ketaatan kita kepada Allah salah satunya adalah dengan membaca Al-Qur'an dengan mengamalkan dan menerapkan semua syariah-Nya secara kaffah.

Jangan sampai seorang pembaca Al-Qur'an tetapi ia dilaknat oleh Al-Qur'an.

Anas bin Malik ra, berkata:
"Boleh jadi banyak orang yang membaca Al-Qur'an, tetapi Al-Qur'an justru melaknat mereka".

Hal ini tentunya menjadi peringatan keras kepada seorang muslim yang suka membaca Al-Qur'an, tetapi ia tidak mengamalkan isinya.

Di dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang mengandung sejumlah larangan-larangan dan perintah-Nya Allah SWT.

Larangan-larangan yang ada dalam Al Qur'an tersebut misalnya, Al Qur'an melarang segala bentuk kezaliman, tetapi kenyataannya ia malah sering berbuat zalim. Al Qur'an melarang ghibah (membicarakan keburukan orang lain), tetapi ia malah gemar melakukanya. Al Qur'an melarang mencuri, korupsi, zina, menimbun harta, dll, tetapi kenyataannya ia justru menjadi pelakunya. 

Dan Al Qur'an melarang riba, tetapi kenyataannya yang marak terjadi saat ini justru larangan riba tersebut dijadikan muamalah (transaksi) ribawi. Bahkan utang ribawi saat ini menjadi tren dan menjadi gaya hidup seseorang. Dengan dalih kalau tidak berhutang ribawi, maka di jaman seperti sekarang ini ia tidak akan memiliki apapun yang dia inginkan. 

Sehingga memiliki rumah, kendaraan, gaya hidup, dan lain-lain dengan jalan ribawi ini  dijadikan sebagai penunjukan status sosialnya di dalam masyarakat dan menganggapnya sebagai sesuatu hal yang sangat penting  tanpa lagi melihat ada hukum haram di dalamnya.

Selain larangan-larangan yang ada dalam Al-Qur'an, Al-Qur'an pun memerintahkan kepada kita untuk mengamalkan dan menerapkan semua syariah-Nya secara kaffah, tetapi kenyataannya yang terjadi pada hari ini kita malah mengambil syariah lain yang notabenenya buatan manusia.

Dan bisa jadi yang termasuk dilaknat oleh Al-Qur'an adalah orang yang mengklaim dirinya mengimani Al-Qur'an, tetapi justru ia nyinyir kepada para penghafal Al-Qur'an, pengamal Al-Qur'an dan pejuang Al-Qur'an. Na'udzubillah...

Islam adalah agama yang sempurna, yang diturunkan sejak empat belas abad silam sebagai pengatur dan solusi atas segala macam permasalahan kehidupan manusia agar manusia tidak tersesat di dalam kehidupannya.

Wujud kesempurnaan ajaran Islam sangat paripurna, mengatur manusia dari mulai  bangun tidur, beraktivitas dan manusia itu tidur kembali. Dan semuanya diatur oleh Islam.
Dan Islam tidak hanya mengatur masalah hubungan manusia dengan Tuhannya (ibadah mahdhah). 

Tetapi Islam pun mengatur dan menyelesaikan permasalahan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, sebagai contohnya manusia itu harus bersikap jujur, amanah dan menepati janji. Bahkan Islam pun  mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (muamalah), yaitu baik dalam bidang ekonomi, pemerintahan, pendidikan, sosial, dan 'uqubat (sanksi).

Menyadari akan aturan-aturan yang Allah ciptakan untuk manusia, sudah selayaknya kita bersyukur kepada Allah SWT karena menjadikan kita sebagai seorang mukmin, padahal kita tidak pernah memintanya. Kitapun patut bersyukur, karena kita terlahir dari keluarga muslim, padahal kita tidak pernah memilihnya.

Oleh karenanya sudah saatnya kita berusaha agar amal ibadah yang kita kerjakan  diterima Allah SWT, yaitu dengan cara berupaya mengamalkan amalan ibadah kita dengan cara yang benar, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan syariat.

Sebagai umat muslim sudah seharusnya belajar Islam yang benar. Karena menuntut ilmu agama adalah salah satu bentuk ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dengan bertaqwa kepada Allah SWT kita sebagai hamba-Nya akan diberikan furqan (adanya kemampuan untuk membedakan antara yang haq dan bathil)

Sebagaimana Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Wahai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu "furqan" dan akan menghapus segala kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah memiliki karunia yang besar" (QS. Al-Anfal [8]:29)

Dari firman Allah SWT di atas, ternyata bertaqwa merupakan perkara yang bisa menopang keberhasilan menuntut ilmu dan menjadi jalan tuk menggapai kebahagiaan, keselamatan baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

Belajar menimba ilmu agama Islam yang benar kepada para ulama, ustaz/ustazah yang memiliki manhaj dan akidah yang benar, insyaaallah dengan bimbingan dan ajarannya, mereka akan mengajak umat untuk kembali kepada cara beragama yang benar (berdasarkan Qur'an dan Sunnah), dan mengajak untuk mengamalkan ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur'an secara kaffah, baik berupa perintah-Nya maupun berupa larangan-Nya Allah SWT. 

Betapa pentingnya memahami ilmu agama agar kita tidak menjadi tersesat. Walaupun  disaat menuntut ilmu,  terkadang satu penyakit sering kali menyerang sebagian besar kaum muslimin. Nama penyakit tersebut adalah "futur".

Futur adalah satu penyakit yang seringkali menyerang sebagian besar kaum muslimin, sehingga mengakibatkan seseorang menjadi malas, enggan dan lamban. Bahkan terkadang  berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan, dimana sebelumnya ia sangat rajin, bersungguh-sungguh dan penuh semangat.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya setiap amal itu mempunyai masa semangat, dan setiap masa semangat mempunyai masa jenuh. Maka barangsiapa masa jenuhnya kepada "sunnahku" maka sungguh ia telah mendapat petunjuk. Dan barangsiapa masa jenuhnya kepada yang selain itu (bid'ah), maka sungguh ia telah binasa" (HR. Ahmad).

Dan agar tidak mudah Futur, maka hendaknya melakukan berbagai upaya agar seseorang mampu menguatkan iman dan memotivasi beramal agar akidah menjadi kuat sehingga syariah pun bisa diterapkan.

InsyaAllah agar tidak mudah futur, maka hendaknya melakukan upaya, antara lain yaitu: Berusaha mengikhlaskan niat, beramal sholih yang syar'i, selalu menuntut ilmu yang bermanfaat. Menempatkan dunia di tangan dan akhirat di hati, meninggalkan dosa dan maksiat, bersabar menjalankan sunnah (syariat), berupaya mengamalkan isi dalam Kalamullah atas perintah-Nya dan menjauhi atas larangan-Nya Allah SWT, sering melihat tanda kekuasaan Allah SWT, sering mengingat azab Allah SWT yang pedih, berteman dengan orang-orang yang shalih dan bertaqwa, karena teman sangat berpengaruh terhadap agama, akhlak dan ibadah seseorang, berusaha memiliki pasangan hidup yang shalih atau shalihah, yang akan membantu dan mengingatkan kepada Allah ta'ala, mencari guru yang nasihat nya selalu membekas, dan memberikan sentuhan rasa takut kepada Allah SWT, serta ingat akan akhirat, sering mendatangi majlis ta'lim yang khusus membahas 'syakhshiyah (kepribadian) Islam, 'aqliyah (pola pikir) Islam, dan 'nafsiyah (pola sikap) Islam, banyak berdoa agar di Istiqamah kan dalam kebaikan dan menuntut ilmu-Nya Allah ta'ala.

Sudah saatnya jangan kita korbankan akhirat hanya demi meraih sejumput dunia. Kuatkan lah akidah kita demi dapat diterapkannya syariah.

Karena dunia Allah SWT akan diberikan kepada siapa yang Dia cintai dan yang Dia murkai. Sedangkan keimanan dan petunjuk hanya Allah SWT berikan kepada orang yang dicintai-Nya.

Karena hidup yang sementara dan kematian yang pasti datang, sudah seharusnya setiap hamba memperbaiki ibadahnya dan mengokohkan amalannya yang sesuai dengan Al-Qur'an dan as-sunah, bertawakal dan selalu meminta pertolongan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda: "Ya Allah, Ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng (ishmah) urusanku; Perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; Perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah Ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan" (HR. Muslim)

Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai umat yang tak pernah lelah tuk menggapai Ridha-Nya Allah, menjadikan keberkahan-Nya sebagai kebahagiaan di dunia, dengan rasa syukur kepada Ilahi Rabbi sebagai bentuk kecintaan nya, demi tercapainya kebahagiaan yang abadi  di akhir kehidupan kelak, aamiin ya robbal aalamiin.

Wallahu a'lam.


Oleh: Yanti Muslim
Aktivis Muslimah Kayumanis Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar