Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Birrul Walidaini, USAJ: Haram Menaati Orang Tua, kalau...


Topswara.com -- Membahas birrul walidaini (berbakti kepada orang tua),  Ahli Fiqih Islam Ustaz Shiddiq Al Jawi menerangkan haram hukumnya menaati kedua orang tua kalau yang diperintahkan maksiat. 

"Kalau (perintahnya) yang maksiat ini, (maka) haram kita menaatinya (orang tua)," katanya dalam Kajian Soal Jawab Fiqih: Birrul Walidaini di kanal YouTube Ngaji Subuh, Kamis (1/7/2021).

Menurutnya, bahwa birrul walidani apa yang diperintahkan ayah atau ibu mutlak harus dilakukan adalah sesuatu yang baik, yang sesuai dengan syariah. 

Menurutnya, jika ayah atau ibu memerintahkan anak berbuat maksiat,  maka itu adalah meninggalkan yang wajib atau melakukan yang haram. "Misalnya, anak diperintahkan meninggalkan dakwah kepada Islam kaffah atau anak diperintahkan untuk melakukan risywah atau suap supaya diterima bekerja, atau anak itu diperintahkan melepas kerudung oleh bapaknya atau ibunya. Karena mungkin dituduh radikalisme, terpapar radikalisme," paparnya. 

Ia menjelaskan, mengenai batas-batas ketaatan yang makruf adalah hal-hal yang menjadi kepentingan anak bukan kepentingan orang tua, maka menaatinya sunah. 

"Misalnya hari ini enggak usah puasa dulu, puasa Senin Kamis (sunah) ya. Kamu ada apa namanya banyak kerjaan, kamu banyak tugas, kamu nggak usah puasa dulu ya. Jika diperintahkan meninggalkan puasa tapi puasa sunah, itu wajib ditaati," ujarnya. 

Ia mengungkapkan, keindahan agama Islam ketika tidak taat kepada ayah karena untuk berbuat maksiat, tetapi tetap diperintahkan untuk berbuat baik. 

Sebagaimana Allah SWT berfirman:

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (TQS. al-Luqman:15)

"Gitu lho ya itu kalau diajak bicara, ya kita menjawab. Bukan diam, bukan berarti ketika diajak bicara kemudian kita diam. Karena Ayah kita memerintahkan kita berbuat syirik atau menyekutukan Allah atau yang lainnya yaitu perbuatan-perbuatan maksiat lain. Tetap kita bergaul dengan baik, tidak memutus hubungan, tidak mengeluarkan kata-kata yang kasar yang membentak. Apalagi pakai fisik, tidak demikian," tandasnya. [] Sri Astuti


Sumber: https://youtu.be/Vgh1jAlpT-c
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar