Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bunuh Diri karena Bully, Cermin Kegagalan Pendidikan Sekuler


Topswara.com -- Kabar duka kembali menyayat hati. Seorang siswa SMAN 6 Garut dilaporkan meninggal dunia akibat bunuh diri setelah mengalami perundungan atau bullying dari teman-temannya. 

Peristiwa ini menyulut emosi publik dan berujung pada penonaktifan kepala sekolah. Namun, apakah menonaktifkan seorang kepsek cukup menyelesaikan akar masalah?

Tragedi ini sejatinya bukan hanya persoalan individu, tapi juga cermin krisis sistemik dalam dunia pendidikan sekuler yang mengabaikan akhlak, adab, dan nilai-nilai keimanan. 

Dalam sistem hari ini, sekolah lebih banyak menjadi tempat transfer ilmu tanpa ruh spiritual, dan seringkali gagal membentuk karakter mulia pada siswa. Akibatnya, perilaku kejam seperti membully dianggap biasa, bahkan kadang dijadikan bahan hiburan.

Nyawa dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, nyawa manusia sangatlah mulia dan dilindungi. Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa: 29).

Bunuh diri adalah dosa besar dalam Islam, namun kita juga tidak bisa menutup mata bahwa penyebabnya kerap kali adalah tekanan psikologis yang begitu berat, akibat lingkungan sosial yang rusak.
Perundungan, dalam pandangan Islam, termasuk bentuk kezhaliman. 

Nabi ï·º bersabda:
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya (terzalimi).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya, dalam masyarakat Islam yang sehat, bullying seharusnya tidak dibiarkan terjadi. Bahkan siapa pun yang mengetahui adanya kezhaliman wajib menegur, melapor, atau mencegah, sesuai kadar kemampuannya.

Akar Masalah Bullying 

Hari ini, sistem pendidikan kita berdiri di atas fondasi sekularisme memisahkan agama dari kehidupan. Akibatnya, pendidikan hanya fokus pada capaian akademik dan pencapaian duniawi. Akhlak dan ruh keimanan dianggap nomor sekian.

Dalam sistem ini, anak-anak tumbuh tanpa panduan jelas tentang bagaimana memperlakukan orang lain, bagaimana memahami makna persaudaraan, dan bagaimana menyikapi masalah dengan sabar dan iman. Tidak heran, saat dihina, dikucilkan, atau dibully, sebagian siswa memilih jalan tragis: mengakhiri hidupnya sendiri.

Solusi Islam

Islam bukan hanya agama ibadah ritual, tapi juga ideologi sempurna yang memiliki solusi atas seluruh problem kehidupan, termasuk masalah pendidikan dan perlindungan jiwa rakyat.

Dalam Daulah Islam (khilafah), pendidikan dirancang untuk membentuk pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Sistemnya tidak sekadar mentransfer ilmu, tapi juga menanamkan pemahaman Islam yang benar dan menciptakan lingkungan sosial yang sehat berbasis amar makruf nahi munkar.

Negara Islam juga menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam, yang menanamkan rasa takut kepada Allah dan mencintai sesama Muslim.

Guru-guru yang tidak hanya mengajar, tetapi menjadi teladan dalam akhlak dan keimanan. Sanksi tegas terhadap pelaku bullying, karena Islam tidak membiarkan kezaliman berlarut.

Sistem sosial yang saling peduli dan menjaga, bukan membiarkan anak-anak dibiarkan bertahan sendiri dalam tekanan.
Pemerintah yang betul-betul menjalankan amanah sebagai ra’in (pengurus umat), bukan sekadar merespon kasus demi kasus tanpa menyentuh akarnya.

Menonaktifkan kepala sekolah mungkin memberi rasa keadilan sementara, namun tidak menyentuh akar dari tragedi ini. Yang kita butuhkan adalah perubahan sistemis perubahan menyeluruh menuju sistem Islam yang kaffah, di mana pendidikan bukan hanya mencetak manusia pintar, tetapi manusia yang takut kepada Allah dan berperilaku mulia.

Saatnya umat Islam menyadari bahwa solusi sejati dari berbagai kerusakan moral dan tragedi sosial hanya bisa dicapai dengan tegaknya Daulah Islam kaffah, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah ï·º dan para khalifah setelahnya. Di bawah naungan Islam, insyaAllah tidak akan ada lagi anak yang kehilangan nyawa karena dunia yang tak adil.

Wallahu’alam bishwab.


Oleh: Yolanda Anjani, S.Kom.
Aktivis Dakwah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar