Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kecelakaan Kereta Api Bukti Abainya Negara terhadap Keselamatan Transportasi


Topswara.com -- Peristiwa kecelakaan tragis yang melibatkan dua buah kereta api kembali terjadi. Pasalnya tepat hari Jum’at pagi tanggal 5 Januari 2024 telah terjadi tabrakan antara kereta Commuter Line Bandung Raya dengan kereta api Turangga di petak jalan antara stasiun Haurpugur dan stasiun Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung.
 
Ada banyak faktor penyebab kecelakaan, apakah human error atau system error karena tabrakan kereta juga pernah terjadi sebelumnya. Pakar Transportasi ITB, Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, M.T., Ph.D., dari Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), mengatakan bahwa masih terdapat jalur tunggal (single track) di jalur kereta api di Indonesia. 

Hal tersebut menjadikan jalur tersebut rawan kecelakaan. Beliau juga mengatakan, tabrakan kereta api di jalur yang sama, bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya. Dikutip dari itb.ac.id, 5 Januari 2024
 
Selain itu media asing mulai menyoroti peristiwa ini. Agence France-Presse (AFP), menyebut kecelakaan transportasi adalah hal yang lumrah terjadi di Indonesia. "Negara kepulauan yang luas di mana bus, kereta api dan bahkan pesawat sering kali sudah tua dan tidak dirawat dengan baik," kata laporan tersebut. 

Hal yang sama juga disampaikan media berbasis di Hong Kong, BNN Breaking, melalui artikel "Train Collision in Bandung: A Tragic Wake-Up Call for Indonesia's Aging Railway Infrastructure".
Dalam artikel tersebut dilaporkan bahwa penyebab kecelakaan tersebut akibat infrastruktur yang sudah menua. Dikutip dari cnbcIndonesia.com, 5 Januari 2024
 
Berulangnya peristiwa seperti ini seharusnya bisa dijadikan pelajaran bahwa mitigasi menjadi penting untuk dilakukan. Mengapa tabrakan kereta bisa terjadi lagi, salah siapa?

Hari ini dengan sistem yang diterapkan yaitu sistem kapitalis membuktikan bahwa negara begitu abai terhadap keselamatan penumpang. Negara dalam sistem kapitalis telah gagal mewujudkan jaminan keamanan dalam transportasi. 

Perhatian dan perlindungan negara atas keamanan dan keselamatan transportasi bagi rakyat hanya sekedar dan ala kadarnya. Negara lalai merawat moda transportasi kereta api untuk menyelamatkan para penumpang. 

Selain itu negara kapitalis tidak bisa mewujudkan sumber daya manusia yang amanah yang memiliki kapabilitas. Hal inilah yang sering diabaikan dalam sistem kapitalisme mengingat orientasinya hanya bersifat materi. 

Kapitalisme memandang segala sesuatu harus bisa dijadikan ladang bisnis. Sehingga setiap kebijakan yang dilakukan hanya berasaskan manfaat untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya. Walau terkadang mengabaikan nyawa rakyatnya. Inilah bukti begitu zalimnya kinerja pemerintah saat ini. 

Jauh berbeda apabila kita menerapkan sistem Islam dalam bingkai khilafah. Islam sebagaimana agama yang sempurna, mempunyai seperangkat aturan yang berasal dari sang Pencipta dimana aturan itu dapat membawa kebaikan dan keselamatan. 

Islam sangat menghormati nyawa manusia. Rasulullah SAW bersabda: “Bahwa hilangnya nyawa, apalagi seorang muslim, lebih besar perkaranya daripada hilangnya dunia. (HR. Nasa’i, Turmudzi dan dishahihkan al-Albani).
 
Dalam Islam nyawa manusia akan dijaga dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu moda transportasi akan diadakan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat. Pemimpin dalam Islam juga memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawabannya kepada rakyat dan bahwa nanti semua yang dilakukan akan diminta pertanggung jawaban di dunia maupun akhirat. 

Sehingga pemimpin dalam sistem Islam akan menyediakan dan memberikan fasilitas pelayanan transportasi yang baik. Khilafah akan memberikan jaminan yang aman, nyaman, murah dan berkualitas untuk seluruh rakyatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Imam adalah penjaga, dan bertanggung Jawab terhadap rakyatnya.” (HR Bukhari).
 
Negara akan membangun infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan rakyat dan bertujuan hanya untuk kepentingan rakyat bukan  dijadikan kesempatan bisnis semata. Agar rakyat merasa nyaman dan tenang, maka upaya mitigasi akan dimaksimalkan oleh negara. 

Negara akan senantiasa memperbarui tekhnologi moda transportasi. Tidak akan ada yang namanya human error atau sistem error karena semuanya akan dijaga dan diperhatikan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat.
 
Tetapi sayangnya sekarang sistem Islam dicampakkan. Pemerintah mengabaikan aturan Allah dan malah membuat aturan sendiri. Alhasil hari ini banyak terjadi permasalahan dimana-mana, akibat dari ulah manusia itu sendiri. 

Oleh karena itu kita harus mengembalikan kehidupan ini yakni kehidupan yang menerapkan seluruh hukum-hukum Allah secara sempurna dalam sistem Islam kaffah. 

Wallahu a’lam bishshawab.
 

Oleh: Kiki Ariyanti
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar