Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UFK: Mustahil Hanya bagi Orang yang Tidak Beriman kepada Allah SWT


Topswara.com -- Founder Cinta Qur'an Ustaz Fatih Karim (UFK) mengatakan bahwa kemustahilan hanya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT.

“Mustahil itu tidak ada. Mustahil hanya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT,” ungkapnya dalam Renungan Fajar: Menolak Kemustahilan, di YouTube Cinta Qur’an, Selasa (8/11/2022).

Menurutnya, kata mustahil diucapkan oleh manusia yang mengaku beriman, tetapi sesungguhnya mental mereka jauh dari keimanan. Orang tersebut meragukan kehebatan, kedahsyatan, kekuasaan Allah SWT. Padahal Allah SWT Mahamengetahui, Mahaperkasa, Mahamenghilangkan, dan Mahamemiliki segalanya.

“Mereka yang mengerjakan shalat, menunaikan zakat, membaca Al-Qur’an, bahkan menghafalkannya. Namun meragukan, meremehkan kehendak-kehendak Allah SWT dengan kalimat tidak mungkin atau mustahil,” tuturnya.

Ia berpendapat bahwa kata mustahil akan berdampak pada kehidupan seseorang. Oleh karena itu, ia mengimbau agar manusia berhenti dan memohon ampun kepada Allah SWT. Kata tersebut menunjukkan kelemahan, kehinaan bagi manusia.

Ia menegaskan bahwa umat Islam harus memiliki keimanan yang benar. Yakni meyakini Allah SWT dengan tidak sedikit pun keraguan di dalamnya.

“Iman adalah tasdiqul jazm, yakni pembenaran yang sifatnya pasti, pembenaran yang tidak ada sedikit pun di dalamnya,” jelasnya.

UFK sapaan akrabnya menegaskan bahwa Allah SWT mampu melakukan apa pun. Bahkan Allah mampu melanggar sunatullah yang sudah ditetapkan.

“Apa yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS, api yang begitu besar, yang memiliki khasiat atau kemampuan untuk  membakar apa saja yang ada di dalamnya. Atas kekuasaan Allah SWT, api itu menjadi dingin, mendinginkan tubuh Nabi Ibrahim AS,” tegasnya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa tongkat itu fungsinya adalah untuk menyanggah berjalan. Tapi dengan kuasa-Nya, tidak ada yang mustahil bagi Allah, tongkat tersebut bisa membelah lautan, sehingga hamba-Nya Nabi Musa AS bisa melewatinya.

“Bagaimana seorang bayi yang tidak bisa berbicara, tetapi dengan kuasa Allah SWT, Nabi Isa AS bisa berbicara saat bayi. Juga mampu menghidupkan orang mati. Seolah sangat mustahil, tapi bagi Allah tidak,” lanjutnya.

Ia juga mencontohkan bagaimana perjuangan Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Kemudian setelah di Madinah, Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin peradaban dunia yang mampu mengalahkan Persia dan Romawi, yang pada saat itu mustahil dilakukan.

Mudah Bagi Allah SWT

UFK menjelaskan bahwa ketika Allah SWT menginginkan segala sesuatu, maka mudah saja bagi-Nya. Allah mengubah siang jadi malam, miskin menjadi kaya, mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Cukup dengan kalimat kun fayakun.

“Semudah itu Allah SWT mengubah sosok Umar bin Khattab. Padahal, Umar adalah sosok paling keras perlawanannya dan menginginkan kematian Rasulullah SAW,” jelasnya.

Menurutnya, bisa jadi orang-orang yang menentang dakwah hari ini, membenci, atau orang yang tidak setuju dengan apa yang kita bawa hari ini, justru orang paling kuat dukungannya untuk dakwah.

“Apa yang kita ragukan? Apa yang kita takutkan? Jika Allah bersama kita, tidak ada yang mampu menghalangi kalian,” sambungnya.

“Mencampakkan Allah dari kehidupan, meremehkan kekuasaan Allah dari kehidupan, menganggap Allah tidak penting, itu adalah bahaya terbesar dalam kehidupan. Sebab, bertentangan dengan keimanan dan keyakinan kita (Muslim),” pungkasnya.[] Mustaqfiroh
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar